Tim PKM USU Pengabdian Masyarakat Pemanfaatan Limbah di Desa Lama Pancur Batu

MEDAN - HUMAS USU : Limbah rumah tangga dan industri serta tanaman herbal dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kompos organik. Dengan pemanfaatan tambahan tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan dan penumpukan limbah rumah tangga dan industri.

Hal tersebut disampaikan Dekan Fakultas Kehutanan USU Siti Latifah, S Hut, M Si, Ph D ketika mempraktikkan pembuatan kompos organik dalam kegiatan pengabdian masyarakat berbasis agrosilvopastura bersama Tim pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Lama, Kecamatan Pancur Batu, Selasa (11/08/2020). Tim PKM terdiri dari empat dosen USU, yakni Siti Latifah, S Hut, M Si, Ph D, Dr Kansih Sri Hartini, S Hut, MP, Achmad Sadeli, S Pt, M Sc, dan Yuandani S Farm, M Si, Ph D, Apt.

IMG 20200814 WA0019 resize 98

Menurut Siti Latifah, kegiatan yang mengundang beberapa petani dan peternak ini berfokus pada pemanfaatan limbah rumah tangga dan industri serta tanaman herbal. Ia mempraktikkan pembuatan kompos dari limbah rumah tangga.

“Pemanfaatan limbah rumah tangga seperti kotoran ternak, sisa sayuran dan dedaunan dapat menjadi pupuk kompos organik, sedangkan bahan herbal diolah sebagai vaksin alami ternak,” papar Siti Latifah.

Siti Latifah menjelaskan, pelaksanaan PKM wajib mengikuti protokol kesehatan sesuai imbauan pemerintah, yaitu jadwal praktik yang terpisah, dan juga dilaksanakan pembagian masker ke petani dan peternak.

IMG 20200814 WA0018 resize 41

Sementara itu Achmad Sadeli, salah seorang Dosen Peternakan USU, mempraktikkan pembuatan pakan alternatif untuk ternak yang berasal dari kulit singkong yang difermentasi.

“Cara ini pernah dilakukan dalam penelitian mahasiswa dan hasilnya terjadi peningkatan siginifikan pada bobot karkas. Selain di sini banyak tersedia kulit ubi sisa olahan rumah tangga,” jelas Sadeli.

Yuandani, Dosen Farmasi USU, dalam pengabdiannya berfokus pada pemanfaatan tanaman herbal untuk minuman serta vaksin alami bagi ternak.

“Seperti jahe, kunyit, dan bawang-bawangan, itu dapat dijadikan alternatif sebagai vaksin alami ternak,” kata Yuandani. (Suara USU/Humas RJ)