MEDAN – HUMAS USU : Dalam rangka menemukan solusi atas persoalan sampah perkotaan, Universitas Sumatera Utara bekerjasama dengan Pemerintah Kota Medan menggelar Focus Group Discussion Pengolahan Sampah di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, yang diadakan secara daring, Kamis (19/8/2021) pagi. FGD dibuka oleh Rektor USU yang diwakili oleh Wakil Rektor III USU Wakil Rektor III USU Dr Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan SSi, MSi, Apt.
FGD dihadiri oleh Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Utara, Bapak Syafril Tansier, ST, MT, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur, Bapak Sandhy Eko Bramono, PhD,Kepala Dinas Sumberdaya Air, Cipta Karya dan Tataruang Provinsi Sumatera Utara dan Ketua Pengabdian Masyarakat-Penugasan USU Zaid Perdana Nasution, Ph.D.
Wakil Rektor III USU dalam kesempatan itu memaparkan bahwa Indonesia dapat mencontoh Jepang dalam menangani persoalan sampah. Jepang merupakan salah satu negara di dunia yang berhasil melakukan pengelolaan sampah dengan baik, serta menerapkan berbagai kebijakan yang membuat masyarakatnya sangat disiplin dan bertanggungjawab terhadap sampah yang diproduksi dari berbagai kegiatan pribadinya. Begitupula dengan dunia industri dan perkantoran, yang memiliki sistem pengolahan limbah yang sangat modern.
“Di negara tersebut sangat sulit untuk mencari potongan-potongan sampah yang berserakan di jalan-jalan umum, bahkan hingga ke gang-gang kecil. Masyarakatnya sudah teredukasi dengan baik dan disiplin dalam menerapkan aturan pembuangan sampah pribadi. Kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Jepang dalam hal pengelolaan sampah bahkan mengatur dengan detail jenis-jenis sampah dan jadwal pembuangan sampah berdasarkan jenisnya tersebut. Tidak ada sampah yang berserakan di jalan-jalan, bahkan tidak tersedia tempat sampah di jalan-jalan umum. Setiap orang bertanggungjawab penuh atas sampah yang dihasilkan dalam kegiatannya,” paparnya.
Negeri kita, lanjutnya, tentu saja belum bisa mencapai standarisasi seperti itu. Terkhusus Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, di mana persoalan sampah masih menjadi salah satu PR berat yang harus diselesaikan oleh Pemerintah. Sosialisasi dan edukasi yang dilakukan, baik kepada masyarakat maupun dunia industri belum memberikan hasil yang diinginkan. Sementara pengelolaan limbah rumah tangga dan industri juga masih belum menemui solusi maksimal. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah juga seringkali menghadapi berbagai persoalan sosial yang sangat serius, yang memerlukan solusi cerdas dan bijak agar tidak mengganggu kelestarian lingkungan maupun kesehatan masyarakat.
“Berbagai solusi dan inovasi telah banyak dilakukan, namun pengelolaan sampah masih menjadi masalah klasik yang memerlukan perhatian serius untuk penanganannya. Tidak kurang pentingnya, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan perilaku bersih di berbagai tempat dan kesempatan, yang kiranya perlu terus didorong, baik oleh Pemerintah maupun berbagai pihak yang memiliki kepedulian yang sama terhadap penanganan sampah,” ujarnya.
Lebih jauh ia menuturkan, bahwa solusi untuk menyelesaikan persoalan ini tidak bisa semata dibebankan kepada Pemerintah saja. Seluruh pihak harus ikut terpanggil dan bersinergi dengan Pemerintah dalam mencari jalan keluar untuk mengatasinya, serta menemukan inovasi-inovasi baru yang bisa digunakan dalam penanganan sampah.
“Atas dasar hal tersebut, kerja sama yang terjalin antara Universitas Sumatera Utara dan Pemko Medan serta Pemkab Deli Serdang ini, semoga dapat memberikan solusi terbaik dalam pengelolaan sampah, khususnya di dua wilayah tersebut. FGD ini akan menjadi momentum yang baik dan tepat bagi seluruh pihak yang terlibat, baik unsur pemerintah, akademisi maupun praktisi/aktivis lingkungan, untuk melakukan sharing informasi serta berdiskusi dalam mencari metode dan teknologi terbaik dalam melakukan pengelolaan sampah, baik yang dihasilkan oleh masyarakat maupun industri,” harap Dr Poppy.
Ia meminta agar FGD yang digelar mampu memberikan jalan keluar terbaik yang bisa dengan segera diterapkan, agar persoalan sampah di Kota Medan dapat dituntaskan dengan baik. Penanganan sampah ini sangat mendesak untuk dilakukan agar menjamin terpenuhinya keinginan masyarakat akan hadirnya lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman di Kota Medan dan sekitarnya.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumut Syafriel Tansier, ST, MT, selaku salah seorang narasumber menyampaikan materi berjudul Tantangan Perencanaan dan Konstruksi TPA Regional Medan-Deli Serdang. Ia memaparkan mengenai Sustainable Development Goals 2030, Rencana Aksi Nasional Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim serta Penjabaran Implementasi New Urban Agenda melalui Program Cipta Karya. Selain itu dipaparkan pula arah kebijakan pembangunan infrastruktur permukiman serta pola penanganan pengelolaan sampah nasional.
Sementara Ketua Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sandhi Eko Bramono, PhD, membahas dan mengetengahkan informasi dalam bentuk video Tempat Pengelolaan Sampah yang telah tertata dengan baik di Kalimantan Timur. Pembicara ketiga dari Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang mengetengahkan materi berjudul Tantangan Perencanaan dan Konstruksi TPA Regional Medan-Deli Serdang dengan pembahasan antara lain tentang rencana struktur ruang Mebidangro dan tahapan Perencanaan TPA Regional Mebidang. (RJ)
Sumber: usu.ac.id
Kontributor: Renny Julia Harahap