Bidang Waste

Untuk meningkatkan kepedulian civitas akademika terhadap pengurangan sampah, USU mengadakan himbauan berupa poster tentang pemilahan sampah, pengurangan penggunaan tas plastik dan botol minuman plastik sekali pakai serta menyarankan penggunaan tumbler, reusable straw dan membawa tas belanja sendiri. Penyediaan tempat sampah yang memisahkan sampah organik, anorganik dan plastik daur ulang telah disesiakan di gedung fakultas dan biro administrasi USU. Sampah plastik berupa botol dan gelas plastik dikumpulkan di Tempat Penampungan Sampah Sementara untuk kemudian dibawa ke vendor penampungan bahan daur ulang (Botot) di Jalan Labu atau ke Bank Sampah di Kecamatan Selayang untuk kemudian dijual ke fabrik daur ulang. Demikian pula dengan sampah kertas dan karton yang masih bisa diterima oleh vendor untuk didaur ulang. Sampah yang tidak dapat didaur ulang akan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir oleh Dinas kebersihan Kota Medan.

Selain pembuatan kompos yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu, sampah organik dari dapur rumah tangga/kantin akan diolah di TPS USU dengan memanfaatkan larva (maggot) Black Soldier Fly. Larva yang sudah berukuran besar dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan dan media hidup larva tadi dapat dikeringkan menjadi kompos.

Kepedulian USU dalam menyelenggarakan Kampus hijau yang peduli lingkungan diperkuat dengan terbitnya Peraturan Rektor pada bulan Oktober 2019 tentang Pelaksanaan Gerakan Kampus Hijau di Lingkungan Universitas Sumatera Utara. Peraturan ini kemudian diikuti dengan surat edaran di fakultas dan prodi untuk melakukan penghematan energi, air, penggunaan kertas dan plastik serta pengelolaan sampah.

 Pembelajaran online dengan menggunakan platform E-Learning USU mengurangi penggunaan kertas hingga 100 % dalam kegiatan pembelajaran.

e-learning.PNG

E-Learning USU

 

Adanya sistem informasi dan aplikasi mobile di perpustakaan dan penyediaan E-book sangat mengurangi penggunaan kertas dalam kegiatan di perpustakaan.

USULIB_3.jpeg           USULIB_4.jpeg

Aplikasi USU Lib untuk informasi buku yang tersedia di perpustakaan dan perpanjangan peminjaman secara online

 

Poster tentang penghematan penggunaan kertas dan print pada 2 sisi kertas diletakkan di ruang kantor dan dekat printer sehingga meningkatkan perhatian karyawan dalam penggunaan kertas. Poster tentang penggunaan tumbler, sedotan reusable serta totebag reusable untuk belanja meningkatkan kepedulian masyarakat kampus dalam mengurangi penggunaan plastik. Hal ini seiring dengan program “USU Zero Waste”.

USU Zero Waste

 

Pembuatan tumbler, tas kanvas dengan logo USU Green Campus sebagai gimmick menarik dan sarana kampanye penghematan penggunaan plastic.

 WhatsApp_Image_2020-09-23_at_16.06.23.jpeg          WhatsApp_Image_2020-09-23_at_16.06.24.jpeg

Tumbler USU

 

Pemanfaatan sistem informasi dalam manajemen kehadiran (Presensi Online), data base staf (USU SIMSDM), tata persuratan (SITP), pengumuman online (SIBOA) sangat mngurangi jumlah penggunaan kertas".

 

 

Mahasiswa memanfaatkan sistem informasi Portal Akademik untuk merencanakan kegiatan per semester dan melihat hasil studi sehingga tidak lagi diperlukan print out rencana dan hasil studi.

 Portal_Akademik.jpg

 

Sistem informasi Akademik (SIA) digunakan oleh fakultas dan prodi untuk mengelola kegiatan akademik secara paperless.

 SIA.jpg

 

Beberapa fakultas telah menerapkan sistem ujian Computer Based (CBT) untuk ujian mid dan semester sehingga tidak lagi diperlukan kertas soal dan lembar jawaban/

 

 

Dalam pengelolaan jurnal dan konferensi, USU telah memanfaatkan Open Journal System dan Open Conference System. Tidak ada lagi submission dan proses review artikel dengan menggunakan hardcopy.

 USU_Conference_Systems.jpg

USU_Conference_Systems_2.jpg

 

Untuk meningkatkan kepedulian terhadap sampah, USU aktif mengikuti kegiatan World Clean Up Day sejak tahun 2018 yang melibatkan mahasiswa, dosen serta masyarakat sekitar kampus. Kegiatan ini secara bergantian diorganisir oleh komunitas mahasiswa yang peduli lingkungan seperti EcoBiomedic (FK USU), GoGreen&Art (FISIP), KOMPAS USU, Rain Forest, dan lain sebagainya

 World_Clean_Up_Day.jpg

 

Last_Pict.jpg

Sampah organik sebagian besar dihasilkan oleh kantin, kafetaria atau sampah dapur dari rumah pegawai di kompleks kampus. Sumber sampah organik lainnya adalah dedaunan kering, rumput dan kayu dari kebun. Di TPA USU terdapat 4 kontainer kompos. Pusat kompos USU memproduksi Bioaktivator yang dapat mempercepat proses fermentasi dalam wadah pengomposan. Kompos tersebut kemudian digunakan sebagai pupuk di taman-taman di kampus.

Pada tahun 2020, sebuah proyek inisiatif pemanfaatan Black Soldier Fly Maggot untuk mengurai limbah makanan didukung oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat USU. Dalam proyek ini, sampah dapur dari rumah-rumah di kampus dikumpulkan dan diumpankan ke Maggot BSF. Belatung digunakan untuk memberi makan ikan mujair dengan sistem Aquaponic. Media yang telah terdegradasi kemudian dikeringkan dan dikemas sebagai pupuk. Proyek ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa sampah organik masih memiliki potensi ekonomi.

Modalitas lain untuk sampah organik yang dikembangkan di USU adalah Komposter Biogas. Cara ini juga diperkenalkan kepada masyarakat dalam program pelayanan publik.

Pengelolaan Sampah Anorganik di Universitas Sumatera Utara dikembangkan bersama dengan Dinas Kebersihan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan. Edukasi tentang pemilahan sampah kepada mahasiswa dan warga kampus lainnya dilakukan melalui ceramah saat penerimaan mahasiswa baru dan juga melalui poster edukasi. Pemilahan sampah dimulai dari tempat sampah yang sudah dipisah untuk sampah anorganik. Di mana tempat sampah sementara USU, sampah anorganik yang masih dapat didaur ulang dipilah kembali. Kemudian sampah ini dijual ke vendor daur ulang atau ke Bank sampah mitra di Kecamatan Medan Selayang. Sampah anorganik lainnya diangkut oleh dinas kebersihan kota Medan ke tempat pembuangan akhir.

Limbah B3 (Padat dan Cair) dari rumah sakit dan laboratorium di USU dikelola bekerjasama dengan pihak ketiga (PT. Sumatera Deli Lestari Indah dan PT. Arah Environmental Indonesia). Limbah beracun disimpan dengan aman di wadah kecil dan kemudian diatur di tempat penyimpanan sementara sebelum dikumpulkan secara rutin oleh perusahaan.

Instalasi pengolahan air limbah terdapat di Rumah Sakit USU. Pemeliharaan sistem IPAL dilaksanakan oleh C.V. Rekayasa Lingkungan C&R.

Setelah proses pengolahan, air limbah dapat digunakan untuk keperluan selain air minum seperti menyiram taman dan ruang kenderaan. Rencana kedepannya, akan dilakukan resirkulasi air hasil olahan untuk pemakaian di toilet (toilet flushing).

Di bawah kerangka proyek kerjasama antara USU dan JICA (Jepang) “Proyek Pendidikan Lingkungan untuk Perbaikan Lingkungan Air di Daerah Aliran Sungai Deli Propinsi Sumatera Utara, Kerjasama Shinriyo sedang memasang unit pengolahan limbah bernama“ JOHKASOU ”. Unit ini dapat mendaur ulang air limbah menjadi air bersih yang selanjutnya dapat digunakan sebagai air siram toilet.