Fakultas Teknik USU Gelar Seminar Kearifan Lokal 4 Untuk Wujudkan Lingkungan Produktif

MEDAN – HUMAS USU : Kearifan lokal sudah menjadi wacana yang digulirkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang antara lain termaktub dalam Nawacita butir ke-9.  Begitupula Kemenristekdikti yang menekankan bahwa setiap universitas sudah harus memulai untuk meningkatkan penggunaan kearifan lokal untuk industri nasional dan industri rumahan. Maka menumbuhkan kebanggaan sebagai orang “Batak” lengkap dengan segala kekayaan dan kearifan lokal yang dimilikinya, merupakan sebuah keharusan terhadap masyarakat Sumatera Utara.
 
DSC 7941 640x427
 
Demikian antara lain disampaikan Wakil Rektor III USU, Drs Mahyuddin K M Nasution, MIT, Ph D, dalam sambutannya pada Seminar Nasional Kearifan Lokal bertajuk “Kearifan Lokal dalam Mewujudkan Lingkungan yang Produktif”. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, bertempat di Ruang Senat Akademik Gedung Biro Pusat Administrasi USU, Kamis (24/1). 
 
DSC 7988 640x427
 
Hadir dalam kesempatan itu Wali Kota Medan yang diwakili oleh Plt Kadis Pendidikan Kota Medan, Drs H Marasutan, M Pd, Wakil Dekan Fakultas Teknik, Prof Dr Ing Ir Johannes Tarigan, Ketua Departemen Arsitektur, Dr Ir Dwira Nirfalini Aulia, M Sc, perwakilan Dinas Pariwisata Pemko Medan, perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov Sumut dan perwakilan Dinas Pekerjaan Umum Pemko Medan. Sementara peserta seminar berasal dari para dosen dan peneliti arsitektur dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.
 
Hadir sebagai pembicara Prof Ir Iwan Sudrajat, MSA, Ph D dari Universitas Indonesia, Ir Gregorius Antar Awal, IAI, dari Institut Teknologi Bandung dan Ir Nurlisa Ginting, M Sc, Ph D, dari Universitas Sumatera Utara.
 
DSC 7957 640x427
Wakil Rektor III USU berharap agar dari seminar tersebut nantinya akan dihasilkan berbagai pemikiran baru yang dapat memperkaya informasi terkait kearifan lokal serta mengadopsinya dalam kehidupan di masa kini. “Kita semua menginginkan seminar ini dapat menjadi ajang pembelajaran serta berbagi informasi yang dibutuhkan, dalam kaitan pelestarian berbagai kearifan lokal yang ada, sehingga tidak musnah dilumat zaman,” tandasnya.
 
Sebelumnya, Wakil Dekan I FT USU Prof Dr Ing Ir Johannes Tarigan, menyampaikan bahwa seminar diikuti oleh 200 peserta dari seluruh Indonesia. Seminar diselenggarakan sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis FT USU, yang akan dilanjutkan dengan Seminar Arsitektur Internasional pada bulan September mendatang. Ia menjelaskan bahwa Sumatera Utara memiliki beragam etnis, adat dan kearifan lokal. Banyak hal yang bisa diteliti dan dieksplor, antara lain tentang daya tahan dan kekuatan rumah adat Batak yang diklaim memiliki daya uji tinggi terhadap guncangan gempa bumi.
 
DSC 7841 640x427
 
“Seminar ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya untuk menjaga agar seluruh kekayaan dan kearifan lokal jangan sampai hilang digerus modernisasi,” ujarnya.
 
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Medan yang diwakili oleh Plt Kadis Pendidikan Kota Medan, Drs H Marasutan, M Pd, memaparkan tentang realitas Indonesia yang berada di kawasan ring of fire. Nenek moyang bangsa ini sudah paham bahwa kita harus bisa hidup berdampingan dengan kearifan lokal yang ada. Sebagaimana halnya dengan disain modern di Jepang yang banyak mengadopsi arsitektur kearifan lokal, maka Indonesia juga memungkinkan untuk melakukan hal yang sama.
DSC 7994 640x427
 
“Kegiatan ini semoga bisa melahirkan hal-hal yang bermanfaat bagi lingkungan. Bisa dipilih  dan dipilah kearifan lokal yang sesuai dengan kebutuhan manusia di zaman modern. Pemko Medan juga sudah bekerjasama dengan 7 Perguruan Tinggi termasuk USU untuk menangani banjir dan sampah yang merupakan persoalan pelik di kota ini,” ujarnya. (Humas)